ISLAM WAY

اهل السنة والجماعة

Laman

  • beranda
  • About
  • soal jawab aqidah
  • hadits arba'in
  • Utsuluts tsalasa
  • Pakdenono
  • Artikel hadits
  • Fatwa Al-bani

Sejarah Valentine Day, Maksiat Berbungkus Hari Kasih Sayang



Meski nasihat-nasihat, imbauan-imbauan para ulama, ustadz-ustadzah tentang Valentine selalu didengungkan tiap bulan Pebruari, tapi ternyata masih banyak orang tua para remaja yang masih berpemahaman salah tentang Valentine’s Day.
Valentine hanya dianggap sebagai budaya remaja modern saja. Padahal ada bahaya besar di balik Valentine yang siap menerkam para remaja. Ini yang tidak disadari para orang tua.

Tiap bulan Pebruari remaja yang notabene mengaku beragama Islam ikut-ikutan sibuk mempersiapkan perayaan Valentine. Walau banyak ustad-ustazah memperingatkan nilai-nilai akidah Kristen yang dikandung dalam peringatan tersebut, namun hal itu tidak terlalu dipusingkan mereka. “Aku ngerayain Valentine kan buat fun-fun aja….” begitu kata mereka.
Tanggal 14Pebruari dikatakan sebagai ‘Hari Kasih Sayang’. Apa benar? Mari kita tilik sejarahnya.

Siapakah Valentine?
Tidak ada kejelasan, siapakah sesungguhnya yang bernama Valentine. Beragam kisah dan semuanya hanyalah dongeng tentang sosok Valentine ini. Tetapi setidaknya ada tiga dongeng yang umum tentang siapa Valentine.
PERTAMA, St Valentine adalah seorang pemuda bernama Valentino yang kematiannya pada 14 Pebruari 269M karena eksekusi oleh Raja Romawi, Claudius II(265-270).Eksekusi yang didapatnya ini karena perbuatannya yang menentang ketetapan raja, memimpin gerakan yang menolak wajib militer dan menikahkan pasangan muda-mudi, yang hal tersebut justru dilarang. Karena pada saat itu aturan yang ditetapkan adalah boleh menikah jika sudah mengikuti wajib militer.
KEDUA, Valentine seorang pastor di Roma yang berani menentang Raja Claudius IIdengan menyatakan bahwa Yesus adalah Tuhan dan menolak menyembah dewa-dewa Romawi. Ia kemudian meninggal karena dibunuh dan oleh gereja dianggap sebagai orang suci.
KETIGA, seorang yang meninggal dan dianggap sebagai martir, terjadi di Afrika di sebuah provinsi Romawi. Meninggal pada pertengahan abad ke-3 Masehi. Dia juga bernama Valentine.

Ucapan ”Be MyValentine”
Ken Sweiger dalam artikel “Should Biblical Christians Observe It?” mengatakan kata“Valentine” berasal dari Latin yang berarti : “Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat dan Yang Maha Kuasa”. Kata ini ditujukan kepada Nimrod dan Lupercus, tuhan orang Romawi.
Maka disadari atau tidak, -tulis Ken Sweiger- jika kita meminta orang menjadi “to be myValentine”, hal itu berarti melakukan perbuatan yang dimurkai Tuhan (karena memintanya menjadi “Sang Maha Kuasa”) dan menghidupkan budaya pemujaan kepada berhala. Dalam Islam hal ini disebut syirik, artinya menyekutukan Allah Subhannahu wa Ta’ala.
Adapun Cupid (berarti: the desire), si bayi bersayap dengan panah adalah putra Nimrod “the hunter” dewa Matahari. Disebut Tuhan Cinta, karena ia rupawan sehingga diburu wanita bahkan ia pun berzina dengan ibunya sendiri!

Tradisi penyembah berhala
Sebelum masa kekristenan, masyarakatYunani dan Romawi beragama pagan yakni menyembah banyak Tuhan atau Paganis-polytheisme. Mereka memiliki perayaan/pesta yang dilakukan pada pertengahan bulan Pebruari yang sudah menjadi tradisi budaya mereka. Dan gereja menyebut mereka sebagai kaum kafir.

Di zaman Athena Kuno, tersebut disebut sebagai bulan GAMELION.Yakni masa menikahnya ZEUS dan HERA. Sedangkan di zaman Romawi Kuno, disebut hari raya LUPERCALIA sebagai peringatan terhadap Dewa LUPERCUS, dewa kesuburan yang digambarkan setengah telanjang dengan pakaian dari kulit domba.

Perayaan ini berlangsung dari 13hingga 18 Pebruari, yang berpuncak pada tanggal 15.Dua hari pertama (13-14Februari) dipersembahkan untuk Dewi Cinta (Queen of Feverish Love) Juno Februata. Di masa ini ada kebiasaan yang digandrungi yang disebut sebagai Love Lottery/Lotre pasangan, di mana para wanita muda memasukkan nama mereka dalam sebuah bejana kemudian para pria mengambil satu nama dalam bejana tersebut yang kemudian menjadi kekasihnya selama festival berlangsung. Seiring dengan invasi tentara Roma, tradisi ini menyebar dengan cepat ke hampir seluruh Eropa.

Hal ini menjadi penyebab sulitnya penyebaran agama Kristen yang saat itu tergolong sebagai agama baru di Eropa. Sehingga untuk menarik jemaat masuk ke Gereja makadiadopsilah perayaan kafir pagan ini dengan memberi kemasan kekristenan. MakaPaus Gelasius Ipada tahun 469 M mengubah upacara Roma Kuno Lupercalia ini menjadi Saint Valentine’s Day.
Ini adalah upaya Gelasius menyebarkan agama kristen melalui budaya setempat. Menggantikan posisi dewa-dewa pagan dan mengambil St Valentine sebagai sosok suci lambang cinta.
Ini adalah bentuk sinkretisme agama, mencampuradukkan budaya pagan dalam tradisi Kristen. Dan akhirnya diresmikanlah Hari Valentine oleh Paus Gelasius pada 14Pebruari di tahun 498.
Bagaimanapun juga lebih mudah mengubah keyakinan masyarakatsetempat jika mereka dibiarkan merayakan perayaan di hari yang sama hanya saja diubah ideologinya. Umat Kristen meyakini StValentino sebagai pejuang cinta kasih. Melalui kelihaian misionaris, Valentine’s Day dimasyarakatkan secara internasional.

Jelas sudah, Hari Valentine sesungguhnya berasal dari tradisi masyarakatdi zaman Romawi Kuno, masyarakat kafir yang menyembah banyak Tuhan juga berhala. Dan hingga kini Gereja Katholik sendiri tidak bisa menyepakati siapa sesungguhnya StValentine. Meskipun demikian perayaan ini juga dirayakan secara resmi di Gereja Whitefriar Street Carmelite di Dublin-Irlandia.

Valentin di Indonesia
Valentine’s Daydisebut ‘Hari Kasih Sayang’, disimbolkan dengan kata ‘LOVE’. Padahal kalau kita mau jeli, kata‘kasih sayang’ dalam bahasa inggris bukan ‘love’ tetapi ‘Affection’. Tapi mengapa di negeri-negeri muslim seperti Indonesia dan Malaysia, menggunakan istilah Hari Kasih Sayang. Ini penyesatan.
Makna ‘love’ sesungguhnya adalah sebagaimana sejarah LUPERCALIA pada masa masyarakat penyembah berhala, yakni sebuah ritual seks/perkawinan. Jadi Valentine’s Day memang tidak memperingati kasih sayang tapi memperingati love/cinta dalam arti seks. Atau dengan bahasa lain, Valentine’s Dayadalah HARI SEKS BEBAS.
Dan pada kenyataannya tradisi seks bebas inilah yang berkembang saat ini di Indonesia. Padahal di Eropa sendiri tradisi ini mulai ditinggalkan. Maka, semua ini adalah upaya pendangkalan akidah generasi muda Islam.
Inilah yang dikatakan Samuel Zweimer dalam konferensi gereja di Quds (1935): “Misi utama kita bukan menghancurkan kaum Muslim. Sebagai seorang Kristen tujuan kalian adalah mempersiapkan generasi baru yang jauh dari Islam, generasi yang sesuai dengan kehendak kaum penjajah, generasi malas yang hanya mengejar kepuasan hawa nafsu”


Oleh: Hj. Irena Handono
Sumber: islampos.com
Read More >>
Diposting oleh اسماعيل سيل di 19.47 0 komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Valentine Day, Dampak dan Hukum Merayakannya

Hari valentine (Valentine day, red) yang merupakan budaya umat non muslim telah merusak budaya timur Indonesia. Bangsa Indonesia yang merupakan umat Islam terbesar di dunia terkena virus dan dampak valentine day ini.
Dampak ini sungguh mengerikan, budaya seks bebas telah melanda para remaja. Apalagi dengan adanya budaya-budaya non muslim yang merusak aqidah para remaja khususnya remaja Islam. Di Semarang, Jawa Tengah, misalnya. tingkat penjualan alat kontrasepsi di beberapa apotek dan toko asesoris seks, laris manis. Menurut salah satu pemilik toko asesoris seks, di Jalan Kusumawardani Raya mengaku ada peningkatan penjualan alat kontrasepsi. Konsumen asesoris seks ini didominasi oleh para remaja dan mahasiswa. Bahkan, katanya, mayoritas mereka sengaja memesan barang yang mereka inginkan melalui telepon. Setelah deal, karyawan toko yang akan mengantarkan pesanan tersebut. “Ya, mungkin mereka malu jika ketahuan temannya datang ke toko kami,” ucap pemilik toko.

Di Tulungagung, Sejumlah muda-mudi yang sedang merayakan pesta hari kasih sayang secara kolektif atau sendiri di sejumlah hotel, penginapan, karaoke dan kafe terkena razia, karena kedapatan berbuat mesum.
Hasilnya, sebanyak 20 pasangan mesum dan empat orang wanita yang tidak beridentitas digelandang ke Mapolres Tulungagung. Selain itu polisi juga menyita sebanyak 50 botol minuman keras (miras) berbagai merek dan ukuran yang tersimpan di sejumlah cafe.
Fakta yang terjadi di tahun tahun lalu (2009) tersebut di atas menunjukan benar perkataan Rasulullah tentang kondisi umat Islam.
“Pasti akan ada dari ummatku suatu kaum yang (berusaha) menghalalkan zina, sutra, khomer (minuman keras), dan alat-alat musik!.” (H.R. Bukhari.)
Pasangan muda yang lagi memadu kasih atau bahkan mereka yang sudah berkeluarga sangat bergembira dengan valentine day ini. Namun, tahukah mereka dengan hari yang diperingati setiap tanggal 14 Februari ini? Apakah hari Valentine itu?
Pergeseran nilai terjadi, dari nilai-nilai Ilahi menjadi nilai-nilai syaithani yang kotor dan bathil. Umat Islam semakin diarahkan kepada nilai-nilai jahat yang nampaknya Islami dan dapat diterima akal tetapi sebenarnya menjauhkan ummat Islam dari Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Berkembanglah berbagai pendapat mengenai nilai-nilai Islam yang sudah kuno dan ketinggalan zaman sehingga perlu sedikit disesuaikan dengan perkembangan zaman. Semua ini tidak terlepas dari usaha-usaha musuh Islam yang senantiasa berusaha menghancurkan umat Islam, maka sungguh benar firman Allah Ta’ala: “Orang-orang Yahudi dan Nashrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka”. (QS. 2 : 120)
Konspirasi jahat tersebut banyak diarahkan kepada generasi muda Islam sebagai generasi yang diharapkan sebagai pemegang tongkat estafet kepemimpinan umat dan masih memiliki waktu yang cukup panjang dalam menata dan meniti kehidupan. Namun tanpa disadarinya dirinya telah diracuni dengan berbagai nilai kotor yang bathil sehingga menjadikannya terlena. Salah satu di antaranya adalah Valentine’s Day.

Valentine’s Day berawal dari semboyan sederhana yang nampaknya baik bahkan sesuai dengan Islam, dilancarkanlah Ghazwul Fikri (invasi pemikiran) yang pada akhirnya berkembanglah budaya pacaran, saling memberi kartu ucapan kasih sayang, bahkan lebih jauh dilanjutkan dengan dansa-dansi, bernyanyi, berciuman, berpelukan dan cumbuan antara lawan jenis, padahal mereka belum terikat oleh tali pernikahan yang sah.
Penurunan moral yang sangat menjijikkan ini terjadi pada setiap tanggal 14 Februari. Bagi generasi muda, termasuk generasi muda Islam yang jahil (bodoh) terhadap agamanya, Valentine’s Day merupakan hari keramat yang ditunggu-tunggu kedatangannya karena merupakan momen untuk mencurahkan kasih sayangnya kepada sang pacar, sehingga perbuatan amoral pun sah untuk dilakukan.

Menyerupai orang kafir
Melirik dari sejarah Valentine’s Day, terlihat jelas bahwa hal tersebut merupakan salah satu upacara peribadatan umat di luar Islam. Islam tidak memperkenankan mengambil cara-cara peribadatan yang tidak memiliki sumber, baik dari Al Qur’an maupun Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Barangsiapa yang mengada-adakan suatu perkara dalam agama kami ini, yang tidak ada dasar dari padanya maka itu pasti tertolak” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dan Allah Ta’ala memerintahkan agar umat-Nya selalu berada dijalan-Nya yang lurus. Allah Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an (yang artinya):
“Sesungguhnya inilah jalan-Ku yang lurus maka ikutilah dia dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan yang lain, karena jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalan-Nya” (QS. Al An’am :153).
Valentine’s Day merupakan tindakan menyerupai orang-orang kafir, akan tetapi pada kenyataannya tidak sedikit generasi muda muslim yang tidak paham terhadap agamanya ikut ambil bagian dalam perayaan tersebut. Maka benarlah apa yang disabdakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Sesungguhnya kalian akan mengikuti jalan (cara hidup) orang-orang sebelum kamu sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, bahkan seandainya mereka memasuki lubang biawak pun, tentu kalian akan mengikutinya”. Kami (para sahabat bertanya) Wahai Rasulullah apakah mereka itu Yahudi dan Nashrani? Beliau menjawab : “Siapa lagi kalau bukan mereka?”. (HR. Bukhari)
Penetrasi Budaya sesat
Valentine’s Day yang telah meracuni generasi muda Islam adalah salah satu bukti nyata dari produk Ghazwul Fikri (invasi pemikiran) para musuh Islam. Perayaan Valentine’s Day menjadikan semakin merebaknya budaya pacaran di kalangan generasi muda Islam. Padahal Allah Subhanahu wa Ta’ala melarang kita mendekati zina, apalagi turut andil dalam perbuatan zina, hukumnya adalah dosa besar, firman Allah Ta’ala (yang artinya):
“Dan janganlah kamu mendekati zina, itu adalah suatu perbuatan keji dan suatu jalan yang buruk” (QS. Al Isra’ : 32)
Perbuatan Mubazir
Valentine’s Day yang dipenuhi hura-hura merupakan kegiatan yang menghambur-hamburkan sumber daya, disamping itu tenaga dan waktu juga dipakai untuk aktifitas yang sudah jelas-jelas tidak Islami, sehingga apa yang dilakukannya tidak bernilai ibadah dan tidak bermanfa’at bagi dirinya sendiri lebih-lebih bagi kemaslahatan umat.

Penutup
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam telah wafat dan tidak meninggalkan warisan berupa harta benda, beliau hanya meninggalkan dua perkara yang harus menjadi pegangan setiap muslim. Sabda Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Aku tinggalkan dua perkara untuk kalian, kalian tidak akan tersesat selama berpegang teguh kepadanya, (yaitu) Kitabullah dan sunnah Rasul-Nya”. (HR. Hakim dan Malik)
Ini adalah ajakan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam pada haji terakhirnya (Hajjatul wada’) di Arafah. Sebagai seorang muslim hendaknya kita senantiasa sami’na wa atha’na (mendengarkan dan menta’ati), dan konsekuensinya adalah harus menjalankan Islam secara kaffah (totalitas) dan meninggalkan segala sesuatu yang tidak sesuai dengan ajaran islami.
Karena itu umat Islam terutama generasi mudanya harus menjauhkan diri dan meninggalkan perayaan Valentine’s Day karena itu semua tidak lepas dari rekayasa jahat musuh-musuh Islam untuk menghancurkan Islam. Wallahu a’lam bisshawab.[]
————————————————————————–
Anda punya tulisan berupa artikel, opini ataupun kisah nyata yang ingin dipublikasikan di website ini? Silahkan kirim ke info@wimakassar.org
Read More >>
Diposting oleh اسماعيل سيل di 19.31 0 komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Valentine Identik dengan Coklat, kenapa?

Kenapa yang dihadiahi biasanya adalah coklat di hari valentine? Bolehkah memberi hadiah tersebut pada rekan, teman atau kekasih di hari tersebut? Bagaimana jika kita diberi coklat, apakah boleh kita terima?

Ini Alasannya Kenapa Perayaan Valentine Identik dengan Coklat

Ternyata, coklat mengandung phenylethylamine yang berfungsi membantu penyerapan dalam otak dan menghasilkan dopamine yang akan menyebabkan perasaan gembira, meningkatkan rasa tertarik dan dapat menimbulkan perasaan jatuh cinta. Tidak heranlah coklat menjadi pilihan hadiah tanda cinta. Disebabkan oleh teksturnya yang lembut dan mudah larut secara perlahan memberikan kesan sensual bagi orang yang menikmatinya. Selain itu,coklat dapat memberikan kesan nyaman, rileks dan dapat meningkatkan gairah seksual.

Berarti ada tujuan tidak baik di balik coklat, apalagi jika dilihat pasangan yang diberi masih belum halal karena belum ada akad nikah? Lihat saja, meningkatkan gairah seksual. Apa maksudnya? Apa ingin menghalalkan zina dengan hadiah coklat tersebut? Wallahul musta’an.

Masalah Merayakan Valentine

Intinya, merayakan valentina atau hari kasih sayang, ada beberapa sisi kerusakan:
1- Merayakan perayaan non muslim
Jelas banget, hari valentine bukanlah perayaan muslim. Perayaan atau hari besar kaum muslimin hanyalah dua, tidak ada yang lainnya. Anas radhiyallahu ‘anhu berkata,
قَدِمَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- الْمَدِينَةَ وَلأَهْلِ الْمَدِينَةِ يَوْمَانِ يَلْعَبُونَ فِيهِمَا فَقَالَ « قَدِمْتُ عَلَيْكُمْ وَلَكُمْ يَوْمَانِ تَلْعَبُونَ فِيهِمَا فَإِنَّ اللَّهَ قَدْ أَبْدَلَكُمْ يَوْمَيْنِ خَيْراً مِنْهُمَا يَوْمَ الْفِطْرِ وَيَوْمَ النَّحْرِ
“Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam datang ke Madinah, penduduk Madinah memiliki dua hari raya untuk bersenang-senang dan bermain-main di masa jahiliyah. Maka beliau berkata, “Aku datang kepada kalian dan kalian mempunyai dua hari raya di masa Jahiliyah yang kalian isi dengan bermain-main. Allah telah mengganti keduanya dengan yang lebih baik bagi kalian, yaitu hari raya Idul Fithri dan Idul Adha (hari Nahr)” (HR. An Nasai no. 1556 dan Ahmad 3: 178, sanadnya shahih sesuai syarat Bukhari-Muslim sebagaimana kata Syaikh Syu’aib Al Arnauth).
Kita pun dilarang tasyabbuh dengan non muslim, yaitu dilarang meniru non muslim dalam perayaan mereka. Dari Ibnu ‘Umar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR. Ahmad 2: 50 dan Abu Daud no. 4031. Syaikhul Islam dalam Iqtidho‘ 1: 269 mengatakan bahwa sanad hadits ini jayyid/bagus. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih sebagaimana dalam Irwa’ul Gholil no. 1269)
Dari ‘Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَيْسَ مِنَّا مَنْ تَشَبَّهَ بِغَيْرِنَا
“Bukan termasuk golongan kami siapa saja yang menyerupai selain kami” (HR. Tirmidzi no. 2695. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).
Kenapa sampai kita dilarang meniru-niru orang kafir secara lahiriyah? Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,
أَنَّ الْمُشَابَهَةَ فِي الْأُمُورِ الظَّاهِرَةِ تُورِثُ تَنَاسُبًا وَتَشَابُهًا فِي الْأَخْلَاقِ وَالْأَعْمَالِ وَلِهَذَا نُهِينَا عَنْ مُشَابَهَةِ الْكُفَّارِ
“Keserupaan dalam perkara lahiriyah bisa berpengaruh pada keserupaan dalam akhlak dan amalan. Oleh karena itu, kita dilarang tasyabbuh dengan orang kafir” (Majmu’ Al Fatawa, 22: 154).
Imam Adz Dzahabi juga berkata,
فإذا كان للنصارى عيد ، ولليهود عيد ، كانوا مختصين به ، فلا يشركهم فيه مسلم ، كما لا يشاركهم في شرعتهم ولا قبلتهم
“Orang Nashrani punya perayaan, demikian pula orang Yahudi, di mana mereka mengistimewakan hari tersebut. Maka janganlah seorang muslim meniru mereka dalam perayaan tersebut. Sebagaimana kita dilarang meniru syari’at dan tidak mengikuti kiblat mereka.” (Tasyabbuh Al Khosis bi Ahlil Khomis, tersebut dalam Majalah Al Hikmah 4: 193)
Jelas sekali, merayakan valentine termasuk dalam meniru orang kafir. Karena perayaan tersebut sama sekali bukanlah perayaan muslim, namun diimpor dari barat. Sejarah valentine bermula dari:
– Valentine’s Day berasal dari upacara keagamaan Romawi Kuno yang penuh dengan paganisme dan kesyirikan.
– Upacara Romawi Kuno di atas akhirnya dirubah menjadi hari perayaan gereja dengan nama Saint Valentine’s Day atas inisiatif Paus Gelasius I. Jadi acara valentine menjadi ritual agama Nashrani yang dirubah peringatannya menjadi tanggal 14 Februari, bertepatan dengan matinya St. Valentine.
– Hari valentine juga adalah hari penghormatan kepada tokoh nashrani yang dianggap sebagai pejuang dan pembela cinta.
– Pada perkembangannya di zaman modern saat ini, perayaan valentine disamarkan dengan dihiasi nama “hari kasih sayang”.
Jadi pemuda yang merayakannya saat ini hanyalah latah mengikuti budaya barat.
2- Cinta kasih yang tidak halal
Yang ada di hari kasih sayang atau valentine day adalah cinta kasih yang tidak halal. Karena yang merayakannya adalah muda-mudi dengan saling memberi hadiah, kencan berdua, bergandengan tangan, bahkan mejeng di kegelapan demi menyatakan cinta di hari tersebut. Ini tentu saja cinta kasih yang tidak halal. Cinta kasih yang halal dalam Islam hanyalah dinyatakan lewat nikah. Cinta kasih bukan dinyatakan lewat pesan singkat, telepon, jalan berdua, berdua-duaan, kencan dinner, dinyatakan dengan pemberian coklat, bahkan ada yang membuktikannya dengan zina. Cinta sejati dibuktikan dengan menikah karena itulah yang halal bahkan berpahala di sisi Allah.
Inilah manfaat nikah. Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu,  ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا تَزَوَّجَ العَبْدُ فَقَدْ كَمَّلَ نِصْفَ الدِّيْنِ ، فَلْيَتَّقِ اللهَ فِي النِّصْفِ البَاقِي
“Jika seseorang menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya. Karenanya, bertakwalah pada Allah pada separuh yang lainnya.” (HR. Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman. Dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam As Silsilah Ash Shahihah no. 625)
Al Ghozali rahimahullah (sebagaimana dinukil dalam kitab Mirqotul Mafatih) berkata, “Umumnya yang merusak agama seseorang ada dua hal yaitu kemaluan dan perutnya. Menikah berarti telah menjaga diri dari salah satunya. Dengan nikah berarti seseorang membentengi diri dari godaan syaithon, membentengi diri dari syahwat (yang menggejolak) dan lebih menundukkan pandangan.”
Jadi dengan menikah berarti menjaga agama. Sebaliknya, menyalurkan cinta lewat pacaran malah merusak agama seseorang.
3- Berzina atau melakukan hal-hal yang merupakan perantara menuju zina
Inilah yang nyata saat merayakan valentine, setiap pasangan akan menyatakan cinta pada yang lain. Bahkan ada yang membuktikan dengan cara yang parah sampai berzina. Padahal mendekati zina saja tidak boleh apalagi sampai berzina,
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al Isra’: 32). Kata Al Qurthubi, ayat ini sangat bagus dan lebih menunjukkan larangan daripada perkataan “Janganlah melakukan zina”. Maksudnya, larangan tersebut untuk mendekati, tentu saja jika sampai terjerumus, jelas terlarangnya.
Allah Ta’ala berfirman,
وَالَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آَخَرَ وَلَا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُونَ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ يَلْقَ أَثَامًا
“Dan orang-orang yang tidak menyembah Rabb yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya).” (QS. Al Furqon: 68). Artinya, orang yang melakukan salah satu dosa yang disebutkan dalam ayat ini akan mendapatkan siksa dari perbuatan dosa yang ia lakukan.
4- Menghambur-hamburkan uang
Memberi coklat dan hadiah pada pasangan pada hari valentine juga termasuk tabdzir atau menghambur-hamburkan uang. Karena yang disebut tabdzir adalah menyalurkan harta pada suatu yang haram dan sia-sia.
Qotadah mengatakan, “Yang namanya tabdzir (pemborosan) adalah mengeluarkan nafkah dalam berbuat maksiat pada Allah, pada jalan yang keliru dan pada jalan untuk berbuat kerusakan.” (Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 5: 68).
Menghambur-hamburkan harta dalam hal yang sia-sia ini termasuk temannya setan sebagaimana disebutkan dalam ayat,
وَلا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ
“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan.” (QS. Al Isro’: 26-27).

Bolehkah Menerima Coklat yang Diberi di Hari Valentine?

Sama halnya dengan acara perayaan yang tidak ada tuntunan lainnya -seperti ulang tahun-, maka menerima hadiah dari coklat di hari valentine mesti menimbang maslahat dan mudhorot.
Syaikh Sholeh Al Munajjid hafizhohullah berkata mengenai hukum menerima kado ulang tahun, “Menerima hadiah dari acara yang tidak ada tuntunan tidak dibolehkan karena hal itu termasuk menyokong acara tersebut tetap laris manis. Maka hendaklah menolak hadiah tersebut dengan cara yang halus. Namun jika khawatir merusak hubungan dengan rekan kita, maka jelaskan padanya bahwa kita menerima hadiah karena itu hadiah saja bukan maksud mendukung acara yang tidak ada tuntunan tersebut. Dengan menambahkan keterangan bahwa kita tidak lagi akan menerima kado seperti itu di masa akan datang. Juga tidak perlu membalas memberikan hadiah di hari ulang tahunnya.” (Fatwa Al Islam Sual wal Jawab no. 146449). Menerima hadiah di hari valentine seperti itu pula, timbang-timbanglah maslahat dan bahayanya.

Semoga Allah memberi taufik dan hidayah.
—
Disusun di waktu Dhuha di Pesantren Darush Sholihin, 11 Rabi’uts Tsani 1435 H
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal

Sumber: Muslim.Or.Id
Read More >>
Diposting oleh اسماعيل سيل di 19.20 0 komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Siapakah Yesus ?

Siapakah orang Kristen itu? Apakah mereka yang sekedar pergi ke gereja atau mereka yang mengikuti ajaran Yesus Kristus?

Secara sepintas memang keduanya nampak sama, namun dengan mempelajari Bible dansejarah berdirinya agama Kristen secara lebih seksama, keduanya akan nampak jelas perbedaanya.

Bukan hal yang aneh bahwa banyak orang Kristen yang belum pernah membaca Injil secara utuh, apalagi sejarah tentang berdirinya Kristen itu sendiri. Paling "paling kebanyakan mereka hanya akan pergi ke Gereja dan mendengarkan ceramah dari pemimpin lokal ataupun pendeta, tetapi tidak pernah menanyakan ataupun menyelidiki tentang kebenaran dari yang mereka kotbahkan. Bermacam-macam ajaran yang mereka terima hanya dipercaya apa adanya sebagai suatu hal yang benar,tanpa pernah menyelidiki atau mempelajari apakah hal itu memang berasal dari sumber Injil atau tidak.

Jika kita memulai Kriten sebagai suatu agama, kapan dimulainya serta siapa yang menemukan/ mengajarkan, maka kita akan menemukan beberapa fakta. Orang-orang pertama yang mempercayai serta menjadi pengikut Yesus adalah orang-orang Yahudi.. Yesus sendiri hidup sepenuhnya sebagai seorang Yahudi. Semua pengikut Yesus yang pertama dan selama 200 th mereka melakukan kebaktianya didalam Synegog. Bahkan Gereja pertama yang diketahui keberadanya baru dibangun pada tahun 232 AD, atau dua abad setelah Yesus wafat. Gereja tsb berada diDuraeuphrates 1# (The history of Christianity, a Lion handbook, page 76).

Sampai ahir wafatnya Yesus, Kristen sebagai suatu agama tidak pernah bebas dari agama Yahudi. Bahkan Yesus sendiri mengatakan bahwa Dia datang bukan untuk mendirikan agama baru, tetapi dia datang untuk melengkapi profercy dari Kitab suci Yahudi (Perjanjian Lama)

" Jangan berfikir bahwa Aku datang untuk menhapuskan hukum yang ada, Aku datang bukan untuk menghancurkan, tetapi melengkapi" (Matius 5:17-18)

Doktrin-doktrin (ajaran-ajaran) yang menjadi dasar agama Kristen, seperti Trinitas, sama sekali tidak berasal dari Injil. Ajaran tentang keimanan kristen yang dipakai sampai abad ke 2 adalah:

" Aku beriman kepada Tuhan yang Maha Agung" (Articles of the Apostolic Creed, Theodore Zahn, p. 33-37) Kemudian antara th 180 dan 210 AD kata Bapa ditambahkan didepan kata Yang Maha Agung

Penambahan kata Bapa ini ditentang oleh banyak Bishops. Bishop Victor dan Zephysius yang serentak menentang penambahan kata Bapa tsb dan mengatakan bahwa merupakan suatu Dosa untuk menampah atau mengurangi sesuatu dari kitab suci. Pada saat itu Rohul Kudus masih diimani sebagai Malaikat yang berderajat tinggi, dan bukan sebagai salah satu kesatuan dengan Tuhan.

Arius sebagai seorang sesepuh yang dihormati, adalah merupakan salah seorang yang percaya bahwa kata Bapa adalah Tuhan, sedangkan kata Anak tidak mempunyai hak atau alamiah yang merupakan kualitas Keabadian, Kesucian dan Keagungan/Ketinggian. Dengan logika Arius sama saja mengatakan bahwa Yesus itu bukan Tuhan. Ada waktu dimana Yesus itu tidak ada, sehingga Yesus itu tidak abadi, dan karena Tuhan itu Abadi maka Yesus bukanlah Tuhan.. #4 (The History of Christianity, a Lion handbook, p. 164).

Arius juga menjelaskan alasanya berdasarkan kitab suci : Yesus mengatakan :
"Bapaku lebih Besar dari pada aku "
"My Father is greater than I" #5 (John 14:28),

"Tidak ada seorang utusan yang lebih besar dari Yang Mengutusnya"
"No messenger is greater than the one who sent him" #6 (John 13:16)

Dengan demikian mempercayai bahwa Yesus itu sama dengan Tuhan merupakan penyangkalan terhadap kebenaran Injil itu sendiri.

Pemakaian konsep Trinitas hanya dilakukan setelah terjadinya oposisi/ perlawanan dari para Bishop yang tidak setuju, serta terjadinya Pertemuan akbar Nicaea pada th 325 AD. Pertemuan Nicaea menghasilkan suatu piagam atau pernyataan dengan mengesampingkan pendapat dan pandangan dari Arius, piagam ini dikenal dengan Piagam Nicaea.

(Bersambung ke bagian 2) 
Read More >>
Diposting oleh اسماعيل سيل di 07.43 0 komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

THE CREED OF NICAEA - Piagam Nicaea

(Bagian 2 dari 7 Tulisan - Siapakah Yesus ???)

"We believe in one God the Father, Almighty, maker of all things visible and invisible; and in one Lord Jesus Christ, the Son of God, begotten of the Father, only begotten that is, from the substance of the Father; God from God, light from light, Very God from Very God".." #7 (The History of Christianity, a Lion handbook, p. 177).

Council tsb juga membuat keputusan untuk membakar semua gospel/versi Injil yang mengandung pertentangan dengan piagam diatas. Dengan keputusan yang demikian memiliki kitab yang memuat ajaran yang berbeda dengan yang telah disetujui oleh council merupakan tindakan yang melanggar hukum. Hasilnya adalah sebuah kesadisan maximum yang pernah terjadi pada umat manusia, pada tahun tahun itu jutaan umat Kristen dibantai dengan biadab, keji dan tanpa rasa perikemanusiaan oleh orang-orang pendukung Piagam Nicaea.

Untuk mengetahui implikasi lebih jauh dari Piagam tersebut, orang pasti akan bertanya dengan pertanyaan sbb:

Jika Yesus diciptakan dengan Zat yang sama dengan Zat Tuhan, seperti yang disebut dalam piagam, maka Yesus pasti juga Tuhan; dan jika Ia adalah Tuhan, apakah Ia merupakan Tuhan yang berbeda? Jika ya, maka berati ada dua Tuhan, tetapi Piagam tsb juga menyebutkan , Kita hanya percaya satu Tuhan. "We believe in one God" . Jika Yesus adalah tuhan yang sama dengan Tuhan, maka Dia pasti Tuhan itu sendiri. Kalau hal ini benar, bagaimana mungkin dia diturunkan (begotten), bukankah Tuhan itu abadi?

Dua kemungkinan diatas, yang mana kedua-duanya tidak masuk akal (Irasional), sangat bertentangan dengan Bible/ Injil.

Kemungkinan pertama, dimana Yesus adalah tuhan yang berbeda dengan Tuhan bertentangan dengan :

"The first of all the commandments is Hear, O Israel, the Lord our God is One." #8 (Mark 12:29)

Kemungkinan kedua adalah bahwa Tuhan itu hanya satu dan datang ke dunia dalam bentuk manusia. Jika ini benar, dan karena Tuhan itu satu maka kita bisa menyimpulkan bahwa Tuhan dan Yesus itu Satu kesatuan bukan dua yang terpisah sendiri-sendiri, Namun hal ini tidak sesuai dengan banyak ayat Injil yang secara jelas menyebutkan bahwa Tuhan dan Yesus itu merupakan dua hal hidup yang berbeda.

Jika Tuhan turun ke Bumi sebagai manusia, orang tentu akan mengharapkan bahwa setelah mati dari kehidupanya di Bumi, dan ketika Dia pulang ke surga, Dia tentu akan menjadi satu bukan dua. Hal ini bertentangan dengan ayat di Injil:


"So then after the Lord had spoken unto them, he was received up into heaven, and sat on the right hand of God" #9 (Mark 16:19)

Ayat ini yang menyebutkan kejadian setelah Yesus diangkat ke surga, dengan jelas mengindikasikan bahwa Tuhan dan Yesus bukan satu yang sama, karena bagaimana mungkin Tuhan duduk di atas tangannya sendiri.

2- """""and he often withdrew into the wilderness and prayed" #10 (Luke 5:16)

"And when he had sent the multitudes away, he went up on a mountain by himself to pray" #11 (Mathew 14:23)

Dua ayat diatas merupakan ayat yang sangat penting. Bagaimana mungkin Yesus itu Tuhan jika dia menyembah Tuhan seperti orang biasa. Kepada siapa dia berdoa?

Gereja bisa saja mengatakan bahwa Yesus hanya berdoa secara symbolis untuk mengajarkan bagaimana orang seharusnya berdoa. Namun argumen ini tidak bisa diterima karena kata "Wilderness" (tempat yang terpencil sunyi) dan kata "himself" (sendiri) menunjukkan waktu yang spesifik, bahwa Yesus melakukan berdoa sendirian. Dia tidak sedang melakukan pengajaran thd orang lain.

3- "and Jesus """.for forty days in the wilderness was tempted by the devil" #12 (Luke 4:1)

Di dalam Injil juga bisa dibaca:
"God cannot be tempted by the devil" #13 (James 1:13)

Jika Tuhan tidak bisa kemasukan setan, dan Yesus kemasukan setan maka Yesus pasti bukan Tuhan.

4- Yesus sendiri menolak untuk disebut sebagai anak Tuhan pada beberapa kesempatan, Jesus himself refused to be called son of God on a number of occasions. Pada ayat yang tertulis dalam Injil dibawah ini, Yesus melarang orang yang memanggil dia sbg anak Tuhan, tetapi memilih dipanggil msbg seorang pembawa peringatan (Messiah).

"And devils came out of many, crying out and saying, "You are the son of God!" And he, rebuking them, did not allow them to speak, for they knew that he was the Messiah" #14 (Luke 4:41).

Penolakan Yesus untuk disebut sbg anak Tuhan dan memilih dipanggil sbg anak manusia biasa juga terjadi pada saat persidangan di Sanhedrian. Ketika dia ditanya bahwa dia mengklaim sbg anak Tuhan, dia menjawab:

"So you say. But I tell you this: from now you shall see the son of man seated at the right hand of God" #15 (Mathew 26:64) (in some Bibles the words "the words are yours" instead of "so you say")

Pada banyak sekali kesempatan, Yeus memperkenalkan diri sbg seorang Nabi:

"A prophet is not without honour except in his home town and his own house" #16 (Mathew 13:57) (Mark 6:4) and (Luke 4:24) Seorang Nabi akan selalu dihormati, kecuali di Kota dan di Rumahnya sendiri.

Kita juga membaca:
"I must journey today, tomorrow and the day following for it cannot be that a prophet should perish outside of Jerusalem" #17 (Luke 13:33)

"This is the prophet Jesus" #18 (Mathew 21:11) ( Ini adalah seorang Nabi, Yesus)

Yesus juga mengatakan bahwa dia adalah utusan Tuhan:

"Whoever welcomes me welcomes the one who sent me. Whoever welcomes God"s messenger because he is God"s messenger will share in his reward." #19 (Mathew 10:40)

"No messenger is greater than the one who sent him" #20 (John 13:16)

Pada ayat ini Yesus dengan jelas membedakan antara dirinya dan Yang mengutusnya. Perbedaan ini lagi dijelaskan pd ayat berikut

"And this is eternal life, that they may know you, the only true God, and Jesus Christ whom you have sent." #21 (John 17:3)

Ayat ini dengan jelas menyebutkan tentang dua hal yang berbeda., dengan demikian mengatakan Yesus dan Tuhan itu satu sama dengan mengatakan bahwa ayat di Injil ini cuma bualan yang tidak ada artinya sama-sekali.

7- Di bagian-bagian lain di Injil, Yesus di katakan sebagai hamba Tuhan:

"Here is my servant whom I have chosen" #22 (Mathew 12:18)

"To you first, God having raised up His servant Jesus, sent him to bless you" #23 (The Acts 3:26).

Dua ayat diatas yang merupakan pelengkap Isaiah 42:1-4, menyatakan bahwa YESUS ADALAH HAMBA TUHAN dan BUKAN Tuhan itu sendiri.

Gereja biasanya mengatakan bahwa perkataan Nabi & Hamba hanya merupakan kata simbolis yang tidak bisa di telan atau diartikan sperti apa adanya. Argumen ini tentunya tidak apa-apa dan bisa diterima, asalkan diberlakukan untuk hal-hal penting yang lain.namun demikian kita bertanya, kenapa jika pd saat Injil menyebut "anak Tuhan" Gereja selalu memaksakan bahwa kalimat tsb harus diterima apa adanya!

Ayat-ayat yang menyatakan bahwa Yesus adalah seorang Nabi, seorang utusan Tuhan dan bahkan hambanya Tuhan, merupakan bukti kuat bahwa Yesus adalah manusia biasa, kecuali kalau Injilnya sendiri salah.

Yesus tidak pernah berpikir bahwa dirinya itu sempurna, dia menyatakan sendiri hal ini, karena dia mengetahui bahwa yang sempurna itu hanya lah Tuhan

"Why do you call me good? No one is good but one, that is God." #24 (Mark 10:18) (kenapa kamu katakan bahwa aku sempurna? Tidak ada seorangpun sempurna kecuali satu, yaitu Tuhan)

Kalimat ini jelas sekali bukan diucapkan oleh orang yang merasa dirinya sbg Tuhan yang datang ke dunia sebagai manusia, bahkan dikalimat tsb Yesus dengan tegas membuat perbedaan antara dirinya dan Tuhan.

9- Didalam Injil TIDAK ADA satupun ayat yang menyatakan bahwa Yesus adalah Tuhan yang turun ke dunia, bahwa dia sempurna atau bahwa dia harus disembah. Namun Yesus malah kebalikanya menyuruh orang untuk menyembah Tuhan yang ada di Surga.

"You shall worship the Lord your God, and him only you shall serve" #25 (Luke
4:8) (kamu semua seharusnya menyembah Yang Maha Kuasa, Tuhanmu, dan hanya kepada-Nya kamu harus mengabdi)

Apakah Yesus Tuhan yang datang ke dunia dan tidak menyadari dirinya sendiri? Yang jelas ajaran tentang ketuhanan Yesus tidak pernah diajarkan oleh Yesus itu sendiri dan tidak berasal dari Injil, tetapi diadopsi lama setelah Yesus meninggal dunia/wafat.

Sebagai tambahan terhadap bukti dari perjanjian baru yang menetang ketuhanan Yesus di atas, dapat pula dikemukakan bahwa ketuhanan Yesus merupakan hal yang sangat bertolak belakang dengan ajaran Messiah/ juru selamat yang ada di perjanjian lama.

Yesus adalah seorang yahudi yang hidup dan menyembah Tuhan sesuai dengan Hukumnya Musa. Yesus sendiri mengatakan:

"Think not that I am come to destroy the law, I am not come to destroy, but to fulfil" #26 (Mathew 5:17-18) (Jangan berfikir bahwa aku datang untuk mengganti hukum yang ada, aku datang tidak untuk menghancurkan tetapi untuk melengkapi)

Kata melengkapi ditujukan oleh Yeus terhadap Kitab sucinya orang Yahudi.kitab ini mengajarkan akan datangnya sang Messiah /Juru selamat, raja orang Yahudi. Kita tidak mendapatkan ajaran yang menyatakan akan datangnya Tuhan dalam bentuk manusia atau orang suci anak dari Tuhan. Semua ajaran menyatakan akan datangya Raja Yahudi bukan Tuhan.

(Bersambung ke bagian 3)
Read More >>
Diposting oleh اسماعيل سيل di 07.37 0 komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Postingan Lama Beranda
Langganan: Postingan (Atom)

Radio Online Wahdah


popup
Script Suara Wahdah
eramuslim online streaming

buku tamu

Pengikut

Total Tayangan Halaman

Link Islamic Web

  • Arrisalah
  • remaja islam
  • Elfata
  • era muslim
  • wahdah
  • Hidayatullah
  • Qiblati
  • Tanaasuh
  • Voa Islam

KATEGORI

  • 10 alasan menjadi pengikut yesus yang setia harus masuk islam
  • Al Firqotun Naajiyah (Jalan golongan yang selamat) Syaikh Muhammad Jamil Zainu
  • Artikel Hadits
  • Dosa-dosa yang dianggap biasa
  • Gerakan Misionaris Di Dunia Islam
  • MUKJIZAT
  • renungan

tempat download ceramah

Kajian.Net
Koleksi Ceramah Islam MP3

translate

Entri Populer

  • protap pengambilan darah vena
    Pengertian : Suatu tahapan dalam pengambilan darah melalui vena pasien untuk keperluan pemeriksaan Tujuan: 1. Pemeriksaan darah....
  • Pernahkah Syiah Melawan Zionis?
    Oleh: AM Waskito Salah satu alasan yang membuat kaum Syiah Rafidhah selalu berbunga-bunga ialah sebagai berikut… [=] Syiah adalah musuh t...
  • syiah=yahudi?
    “Dan janganlah Engkau hinakan aku (Ibrahim) pada hari mereka (musyrikin) dibangkitkan. Pada hari (dimana) harta dan anak-anak tidak ber...
  • Perkenankanlah Aku MencintaiMu Semampuku
    Tuhanku, Aku masih ingat, saat pertama dulu aku belajar mencintaiMu… Lembar demi lembar kitab kupelajari… Untai demi untai kata para ...
  • Hikmah Larangan Bernafas Ketika Minum
    (( عن ثمامة بن عبد الله، قال: كان أنس بن مالك رضي الله تعالى عنه يتنفس في الإناء مرتين أو ثلاثة مرات، وزعم أن النبي صلى الله عليه وسلم ...

Cari Blog Ini

ismailsila.blogspot.com. Tema Jendela Gambar. Gambar tema oleh konradlew. Diberdayakan oleh Blogger.