ISLAM WAY

اهل السنة والجماعة

Laman

  • beranda
  • About
  • soal jawab aqidah
  • hadits arba'in
  • Utsuluts tsalasa
  • Pakdenono
  • Artikel hadits
  • Fatwa Al-bani

Riya’ dalam ibadah

Di antara syarat diterimanya amal shalih adalah bersih dari riya’ dan sesuai dengan sunnah. Orang yang melakukan ibadah dengan maksud agar dilihat orang lain maka ia telah terjerumus pada perbuatan syirik kecil, dan amalnya menjadi sia-sia belaka. Misalnya shalat agar dilihat orang lain. Allah Tabaroka wata’ala berfirman :
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apa bila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya’ (dengan shalat) di hadapan Allah. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali”. (An Nisaa : 142)
Demikian juga jika ia melakukan suatu amalan dengan tujuan agar diberitakan dan didengar oleh orang lain, ia termasuk syirik kecil. Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam memberi peringatan kepada mereka dalam hadits yang di riwayatkan oleh Ibnu Abbas Radhiallahu’anhu :
“Barangsiapa melakukan perbuatan sum’ah, niscaya Allah akan menyebarkan aibnya dan barang siapa melakukan perbuatan riya’ niscaya Allah akan menyebarkan aibnya”. (HR. Muslim :4/2289)
Barangsiapa melakukan suatu ibadah tetapi ia melakukannya karena mengharap pujian manusia di samping ridha Allah maka amalannya menjadi sia-sia belaka, seperti disebutkan dalam hadits qudsi :
“ku adalah sekutu yang Maha Cukup, sangat menolak perbuatan syirik, barangsiapa melakukan suatu amal dengan dicampuri perbuatan syirik kepadaKu, niscaya Aku tinggalkan dia dan (tidak aku terima) amal syiriknya”. (HR. Muslim. Hadits no : 2985)
Barangsiapa melakukan suatu amal shalih, tiba-tiba terdetik dalam hatinya perasaan riya’, tetapi ia membenci perasaan tersebut berusaha melawan dan menyingkirkannya maka amalannya tetap sah. Berbeda halnya jika ia hanya diam dengan timbulnya perasaan riya’ tersebut, tidak berusaha menyingkirkan bahkan malah menikmatinya maka menurut sebagian besar ulama, amal yang dilakukannya menjadi batal dan sia-sia.
Diposting oleh اسماعيل سيل di 06.24
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Radio Online Wahdah


popup
Script Suara Wahdah
eramuslim online streaming

buku tamu

Pengikut

Total Tayangan Halaman

Link Islamic Web

  • Arrisalah
  • remaja islam
  • Elfata
  • era muslim
  • wahdah
  • Hidayatullah
  • Qiblati
  • Tanaasuh
  • Voa Islam

KATEGORI

  • 10 alasan menjadi pengikut yesus yang setia harus masuk islam
  • Al Firqotun Naajiyah (Jalan golongan yang selamat) Syaikh Muhammad Jamil Zainu
  • Artikel Hadits
  • Dosa-dosa yang dianggap biasa
  • Gerakan Misionaris Di Dunia Islam
  • MUKJIZAT
  • renungan

tempat download ceramah

Kajian.Net
Koleksi Ceramah Islam MP3

translate

Entri Populer

  • protap pengambilan darah vena
    Pengertian : Suatu tahapan dalam pengambilan darah melalui vena pasien untuk keperluan pemeriksaan Tujuan: 1. Pemeriksaan darah....
  • Pernahkah Syiah Melawan Zionis?
    Oleh: AM Waskito Salah satu alasan yang membuat kaum Syiah Rafidhah selalu berbunga-bunga ialah sebagai berikut… [=] Syiah adalah musuh t...
  • syiah=yahudi?
    “Dan janganlah Engkau hinakan aku (Ibrahim) pada hari mereka (musyrikin) dibangkitkan. Pada hari (dimana) harta dan anak-anak tidak ber...
  • Perkenankanlah Aku MencintaiMu Semampuku
    Tuhanku, Aku masih ingat, saat pertama dulu aku belajar mencintaiMu… Lembar demi lembar kitab kupelajari… Untai demi untai kata para ...
  • Hikmah Larangan Bernafas Ketika Minum
    (( عن ثمامة بن عبد الله، قال: كان أنس بن مالك رضي الله تعالى عنه يتنفس في الإناء مرتين أو ثلاثة مرات، وزعم أن النبي صلى الله عليه وسلم ...

Cari Blog Ini

ismailsila.blogspot.com. Tema Jendela Gambar. Gambar tema oleh konradlew. Diberdayakan oleh Blogger.